Gerakan ini merupakan gerakan berbagi kepada sesama yang membutuhkannya yang berlokasi di sekitar Karawang, dimana tidak melihat besar kecilnya bantuan setiap orang tetapi yang lebih dipentingakan adalah semangatnya untuk berbagi secara berjamaah / rombongan.
Gerakan ini awalnya diprakarsai oleh seorang teman bernama Wesnoto yang terinspirasi oleh gerakan #SEDEKAHROMBONGAN nya seorang entrepreneur yaitu mas Saptuari Sugiharto baik melalui kicauan di akun twitternya @saptuari maupun dari informasi di websitenya di www.sedekahrombongan.com.

Sedekah Berbagi Kasih Bulan Oktober 2013

on Rabu, 23 Oktober 2013


SALDO BULAN LALU: Rp.123.000
Wesnoto :Rp. 50.000
Setiawan :Rp. 30.000
Iwan saputra :Rp. 20.000
Frenky :Rp. 22.000
Sunarto :Rp. 15.000
Kristyowati :Rp. 15.000
Hudan :Rp. 35.000
Teh nuroh :Rp. 20.000
Teguh :Rp. 50.000
Asep caman :Rp. 80.000
Romadhon :Rp. 10.000
Hamba Allah :Rp. 50.000
Rahmat aicikiki :Rp. 50.000
Total dana masuk bulan ini:Rp. 570.000 Dan telah di salurkan ke yayasan Alza el zahra bintang alam sebesar Rp.500.000.
Terimaksih saya ucapkan kpd rekan rekan semua yg telah menitipkan sedekahnya melalui kami....
Kami mengucapkan Jazakumullahu khairan katsira".amiin.

Penyaluran Bulan Oktober

Frenky sebagai kurir sedekah rombongan Berbagi kasih karawang mendapat tugas  menyalurkan sedekah rombongan ke Yayasan Yatim Piatu di Bintang alam



 Foto bersama anak-anak yatim Piatu


Manajemen Waktu


Berikut saya bagikan artikel memanaj waktu, semoga manfaat.....saya ambil dari... REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Muhbib Abdul WahabHm 
"Sebelum menemui ajalnya, khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq RA. pernah memanggil Umar ibn al-Khaththab RA lalu menyampaikan wasiat kepadanya. “Wahai Umar, Allah itu mempunyai hak (diibadahi) pada siang hari yang Dia tidak menerimanya di malam hari. Sebaliknya, Allah Swt juga mempunyai hak (diibadahi) pada malam hari yang Dia tidak mau menerima di siang hari. Ibadah sunnah itu tidak diterima sebelum ibadah wajib itu dilaksanakan.” Wasiat Abu Bakar tersebut menyadarkan Umar bahwa rotasi waktu itu penuh nilai dan harus dimaknai sedemikian rupa, sehingga manusia tidak merugi dalam hidupnya. Umar melihat pesan Abu Bakar tersebut sebagai isyarat pentingnya manajemen waktu dalam memimpin umat. Menurut Yusuf al-Qaradhawi, pesan Abu Bakar tersebut mengandung arti bahwa sebagai calon khalifah, Umar harus bisa membagi waktu: kapan harus menunaikan kewajibannya kepada Allah SWT, kewajiban kepada rakyatnya, dan kewajiban kepada dirinya sendiri. Sedemikian pentingnya waktu itu, Ibn al- Qayyim al-Jauziyah menegaskan menyia-nyiakan waktu ( idha’atul waqti) itu lebih berbahaya daripada sebuah kematian, karena menyia-nyiakan waktu itu dapat memutus hubungan engkau dengan Allah dan akhirat. Sedangkan kematian hanya memutusmu dari kehidupan dunia dan keluarga saja. Orang yang menyia-nyiakan waktu akan kehilangan kesempatan untuk berinvestasi bagi kehidupan akhiratnya. Oleh karena itu, Ibn Mas’ud ra pernah berkata: “Aku tidak menyesali sesuatu selain kepada hari yang mataharinya telah terbenam dan umurku berkurang, tetapi di hari itu amalku tidak bertambah.” Manajemen dan disiplin waktu menjadi sangat penting, jika seorang Muslim berusaha menggapai kesuksesan hidup dunia dan akhirat. Namun dalam faktanya, banyak orang terlena dan mengabaikan nilai waktu. Waktu berlalu tanpa makna dan amal shaleh. Tidak sedikit anak-anak muda kita banyak menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang, bermain-main, dan berleha-leha. Kesadaran wal ashri (pentingnya nilai waktu) cenderung tergradasi karena aneka permainan duniawi yang menghibur dan memperdayakan, seperti sinetron, aneka games, dan sebagainya. Dalam memanajemeni waktu, Umar bin Abdul Aziz pernah berkata: “Siang dan malam itu bekerja untukmu, karena itu beramallah dalam keduanya.” Sebagai manifestasi dari aplikasi manajemen waktu, ketika diamanahi sebagai khalifah, Umar bin al-Khaththab pernah memberikan nasehat kepada Abu Musa al-Asy’ari: “Pemimpin yang paling bahagia menurut Allah SWT adalah orang yang mampu membuat rakyatnya bahagia. Pemimpin yang paling menderita menurut Allah adalah pemimpin yang membuat rakyatnya sengsara. Hendaklah engkau tidak melakukan penyimpangan, sehingga engkau dapat menyimpangkan para pekerjamu, tak ubahnya engkau seperti binantang ternak.” Semua itu tidak mungkin dapat direalisasikan tanpa manajemen waktu yang efisien dan efektif. Kata kunci manajemen waktu adalah disiplin dan penyegeraan penyelesaian kewajiban, tugas, dan pekerjaan. Nabi Muhammad Saw adalah figur teladan yang paling disiplin waktu, lebih- lebih setelah ditetapkannya shalat lima waktu sebagai fardhu ‘ain (kewajiban personal). Melalui aneka ibadah, terutama shalat, yang dalam al-Qur’an telah ditentukan waktu-waktunya (QS. an-Nisa’ [4]: 103), kita dididik untuk disiplin waktu secara baik dan benar. Muslim yang melaksanakan shalat dengan benar mestinya tidak pernah mengabaikan waktu. Penyegeraan penyelesaian kewajiban dan tugas juga merupakan tradisi Nabi SAW yang patut diteladani. Beliau bukan hanya memerintahkan umatnya untuk misalnya menyegerakan membayar hutang, mengurus janazah, dan sebagainya, melainkan juga memberi nilai plus kepada umatnya yang bangun tidur lebih awal. Bahkan Nabi SAW pernah meminta kepada Allah agar umat diberkahi dalam waktu pagi (bersegara menuntaskan persoalan. Doa beliau: “Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya. ” (HR. Abu Daud, at-Turmudzi, dan Ahmad) Implikasi manajemen waktu dalam Islam sungguh sangat serius sekaligus indah, karena salah satu karunia yang akan diaudit oleh Allah di akhirat kelak adalah pemanfaatan umur kita, tentu termasuk waktu, selama hidup di dunia. Dalam hal ini Nabi SAW bersabda: “Tidaklah kedua kaki seorang hamba itu melangkah sebelum ditanya tentang empat hal: tentang umur, untuk apa dihabiskan? Tentang (kesehatan) fisik, untuk dipergunakan? Tentang harta, darimana diperoleh? Dan Untuk apa dibelanjakan? Dan tentang ilmu, apakah sudah diamalkan? (HR. al-Turmudzi dan al-Thabarani). Karena itu, agar fungsional dan bermakna, manajemen waktu harus senantiasa dikawal dengan kesadaran wal ashri, melalui reformasi iman, amal shaleh, saling berwasiat kebenaran dan saling membelajarkan kesabaran (QS. al-‘Ashr [103]: 1-3).

SELAMAT IED ADHA MUBARAK

on Selasa, 15 Oktober 2013


Alhamdulillah...besok 15 oktober 2013.,kita umat muslim sama sama merayakan hari raya iedul adha. Hari raya ini juga biasa di sebut hari raya qurban,karena ada syariat pada hari tersebut untuk menyembelih hewan qurban. Tentu kita akan teringat langsung dengan sosok nabi ibrahim dan putranya nabi ismail.telah banyak bahasan mengenai kisah kedua nabi ini.dalam khutbah khutbah hari raya ini pastilah dibahas oleh para khatib ataupun mubaligh.
Saudaraku..mari kita ambil hikmah dari kisah nabi ibfahim dan putranya ismail..pengorbanan mereka yang didasari keimanan kepada Allah. Walaupun itu sangat berat tapi ismail sadar bahwa perintah itu datangnya dari Allah swt pemilik seluruh kehidupan, sang pencipta.
Mari coba kita teladani kisahtersebut dan kita aplikasikan dalam kehidupan kita. Semua yang kita miliki hakekatnya adalah titipan dari Allah swt..lalu mengapa kadang kita merasa sayang bila harus di ambil oleh sang pemiliknya,atau mengapa kadang kita berat memberikan apa yang harus kita berikan padahal itu suruhan sang pemilik harta benda yang kita pinya. Kadang kita merasa berat atas perintah Allahswt untuk berzakat yang wajib hukumnya, apalagi bersedekah atau infak di jalan Allah. Padahal Allah selalu berjanji akan memberikan yang lebih baik nantinya kalo kita mau menjalankan perintahnya tersebut. Saudaraku perlu keimanan dan kesadaran unutk bisa melakukan perintah Allah. Coba lihat kisah nabi ibrahim dan ismail yang kemudian di angkat derajatnya oleh Allah.
Sekali lagi mari kita menyadri bahwa semua yang kita miliki adalah milik Allah,semua titipan dari Nya,dan kita semua akan kembali kepada Nya. Apa yang kita korbankan sesungguhnya akan kembali untuk kita lagi.investasi sesungguhnya adalah yang kita belanjakan di jalan agama Allah.akhirnya semoga kita diringankan untuk menjalankan apapun yang menjadi perintah Allah...semoga pula Allah menerima segala amal ibadah kita.kami mengajak Anda untuk bergabung berbagi kasih,sedekah seikhlasnya untuk membantu saudara saudara kita yang dalam kesulitan ataupun dalam kekurangan . SELAMAT HARI RAYA IEDUL ADHA. ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR WALILLAHILHAMD.
@wesnotorojo|diketik di bis sinarjaya pekalongan di baca dimana sadja.